Dengan Budidaya Ikan Air Tawar, Penjaga Sekolah ini Berpenghasilan Lebih Tinggi dari Para Guru

Dulu saya pernah mengikuti program dari Desa, saat itu saya diajarkan untuk melakukan budidaya ikan air tawar, kalau tidak salah saat itu saya diajarkan membudidayakan ikan gurami dan ikan lele, karena 2 jenis ikan ini adalah jenis ikan yang paling banyak diminati dan paling menguntungkan. Hampir 1 bulan saya belajar cara pemijahan ikan, mencari bibit ikan yang baik, menetaskan telur ikan, memelihara benih ikan, membesarkan ikan dengan cepat dan lain sebagainya. Satu minggu sebelum acara pendidikan ini berakhir, saya bersama anggota lainnya diajak oleh guru kami untuk mengunjungi salah satu pengusaha ikan yang terkenal di kota sebelah.

Hari minggu pagi kami berangkat menggunakan mobil, perjalanan yang ditempuh cukup jauh karena ternyata posisi rumah orang tersebut jauh dari kota, yah sangat jauh malah kalau menurut saya. Sampai di tempat pengusaha itu, kami langsung disuguhi pemandangan yang sangat kontras, bagaimana tidak, di sekitar sana ternyata adalah pemukiman dengan lahan yang tandus, air sangat susah didapatkan, dan cuacanya sangat panas, kami semua heran dengan keadaan seperti itu, namun pengusaha ini bisa sukses dengan usaha ikan air tawarnya. Lamunan dan keheranan kami berhenti ketika sang pengusaha datang menemui kami semua, dia mengajak kami ke tempat kolam-kolam ikan miliknya diletakkan, di belakang rumah, di samping rumah, semuanya kolam ikan, kalau dihitung sepertinya ada sekitar 20-30 kolam ikan yang semuanya menggunakan terpal untuk dasar kolamnya. Ikan yang ada di sana kebanyakan adalah ikan lele, mulai dari yang baru menetas, ukuran jari, remaja, siap panen, dan ada bibir yang ukurannya sebesar paha orang dewasa, semua ukuran tersedia di sana. Ada juga 2 kolam yang khusus untuk ikan gurami, di sana terlihat ikan gurami yang lumayan banyak jumlahnya, siap untuk di panen. Kami sangat takjub melihat ikan yang pengusaha ini pelihara, terkesan rapi dan bersih, walaupun airnya sangat susah didapatkan, namun ikan di sana terlihat sangat sehat.

Setelah selesai berkeliling, akhirnya kami diajak masuk ke rumah pengusaha itu untuk menikmati makan siang, menunya adalah lele goreng dengan lalapan dan sambal, sungguh saya merasakan masakan yang sangat enak, entah karena lapar atau karena ikan itu memang sangat lezat. Sambil menikmati makan siang, kemudian pengusaha itu bercerita ringan tentang perjuangannya dalam membudidayakan ikan lele dan ikan gurami yang ada di sekitar rumahnya. Dia adalah seorang penjaga sekolah dasar di daerahnya, gaji dari pekerjaannya itu tak seberapa, namun dia tak lantas berhenti dan mencari pekerjaan lainnya, selagi dia bekerja di SD, dia juga mencoba untuk membudidayakan ikan karena saat itu dia sangat tertarik dengan budidaya ikan air tawar. Awalnya setiap orang yang mendengar atau melihat usahanya itu akan menertawakan dan mencibirnya, dengan keadaan lingkungan yang gersang tentu saja sangat sulit bahkan mustahil untuk membudidayakan ikan air tawar. Namun pengusaha itu tidak patah arang, dia mencari informasi dan berbagai ilmu agar bisa melanjutkan usahanya itu, hingga akhirnya bertemulah dia dengan salah satu pakar ikan air tawar, dari situ dia mendapatkan pelajaran agar memakai kolam terpal untuk membudidayakan ikan.

Satu kolam terpal, dengan air secukupnya, lalu perawatan yang intensif membuat usahanya berhasil, ikan lele yang dia besarkan akhirnya siap panen, keuntungan yang lumayan besar membuatnya ingin terus maju. Dia terus mencari ilmu tentang ikan air tawar, sambil terus bekerja di SD dan memperbanyak kolam ikan di halamannya. Beberapa tahun kemudian, dia telah memiliki berbagai jenis ikan lele dengan ukuran yang berbeda, dia juga sudah mulai memelihara ikan jenis lain, dia sudah mendapatkan pemasok untuk ikannya, dia mampu menyediakan kebutuhan ikan air tawar di daerahnya, dan belum lama dia mendapatkan penghargaan dari daerahnya sebagai pengusaha sukses. Kini pria itu tetap setia bekerja di SD, sambil terus mengembangkan usaha budidaya ikan air tawarnya.

Setelah dia bercerita, dia mengucapkan kata-kata yang membuat saya mengingatnya hingga sekarang, "pekerjaan saya di SD hanya digaji beberapa ratus ribu saja, saya membuka usaha ikan air tawar ini dengan niat untuk mendapatkan penghasilan, namun bukan penghasilan tambahan, saya berdo'a agar dengan usaha ini saya bisa mendapatkan penghasilan pokok, jadi saya memperjuangkan pekerjaan dan usaha saya, berat memang, namun semua itu sudah saya nikmati hasilnya saat ini. Mungkin hasil dari usaha ikan ini sudah cukup bagi saya, namun saya tidak ingin meninggalkan pekerjaan saya di SD, saya ingin terus bekerja di sana dan terus menjadi pengusaha ikan. Jujur penghasilan saya saat ini dari usaha ini sudah sangat cukup, bahkan saya mendapatkan penghasilan yang lebih besar dibandingkan gaji saya di SD, bahkan gaji guru SD. Saya berpesan kepada kalian semua, jika saat ini bekerja dan ingin membuka usaha, jangan niatkan usaha itu sebagai penghasilan tambahan, nanti hasilnya tidak maksimal, niatkan sebagai penghasilan pokok agar maksimal" Yah sebuah pesan singkat yang hingga saat ini saya ingat, ketika usaha kita mulai, berdo'alah agar penghasilannya menjadi penghasilan pokok, bukan penghasilan tambahan.


Itu adalah pengalaman berharga saya ketika mengunjungi tempat pengusaha ikan air tawar di daerah yang kekurangan air, sang pengusaha yang sudah cukup sukses itu ternyata masih memperjuangkan pekerjaannya sebagai seorang penjaga Sekolah, sungguh orang yang hebat menurut saya pribadi.
Previous
Next Post »