Dengan Modal 20 Juta, Pemuda ini Jadi Pengusaha Warnet Sukses

Berawal dari hobinya di dunia game online, pemuda ini bertranformasi menjadi seorang pengusaha yang sukses di bidang jasa warnet. Usahanya dimulai pada tahun 2012 ketika dirinya masih di bangku kuliah, dan kini dia sudah menjadi bos warnet yang sukses.

Saya mengenal pemuda ini kala semester 3, kami satu kelas dan saya mengenal dia sebagai mahasiswa kupu-kupu (kuliah pulang). Sebenarnya saya cukup heran dengan kelakuannya saat itu, karena setiap kali diajak kongkow pasti menolaknya. Alhasil akhirnya saya mulai kepo dan bertanya kepadanya, ternyata dia menjadi mahasiswa kupu-kupu karena dia punya usaha warnet di rumahnya dan mau tak mau dia harus standby di rumahnya setiap saat.

Dia menceritakan awal mula usahanya, kala itu dia yang seorang gammers merasa jenuh dengan kehidupannya yang seakan sia-sia, lalu dia mulai melirik usaha warnet yang menurutnya memiliki keuntungan luar biasa. Dengan modal pinjaman 20 juta dan sebuah gudang di rumahnya yang dia sulap menjadi ruangan untuk warnetnya, di awal pembukaan usahanya itu, dia membeli 4 buah PC lengkap dan omset di awal usahanya mencapai 3juta per bulan. Yang membuat saya takjub dari usahanya itu adalah ketekunannya dalam belajar, dia membeli PC bekas dan merangkainya sendiri, jaringan dan hal lainnya dia pelajari secara otodidak melalui informasi di internet.

Berbagai halangan telah dia rasakan saat awal memulai usahanya, mulai dari masalah dengan para pelanggan nakal, tetangga yang tidak suka dengan usahanya, lalu pernah juga warnetnya terkena petir dan menghanguskan salah satu PC yang ada, kerugian yang didapatkan tak pernah membuatnya mundur, namun dia malah belajar dari segala kesalahan dan masalah itu hingga dia bisa sendiri. Salah satu masalah terbesar yang datang saat awal usahanya adalah ketika dia harus merelakan kuliahnya, yah saat itu dia memilih untuk cuti kuliah demi usahanya yang sedang berantakan, namun dengan ketekunannya itu dia mampu melewati masalah demi masalah dan usahanya semakin maju dan tentu saja kini dia menjadi seorang sarjana walau agak terlambat lulus.

Kini warnetnya sudah maju, PC yang dia miliki sudah banyak, usahanya sudah terkenal di daerahnya dan pengunjungnya banyak yang setia di tempat itu karena keahliannya dalam mengatur jaringan dan kualitas pelayanan yang maksimal hasil dari belajar secara otodidak selama bertahun-tahun.

 
sumber gambar : indigoss.com

Di saat teman-teman seangkatannya yang sudah lulus terlebih dahulu masih sibuk mencari kerja dengan ijazahnya, pemuda ini sudah menikmati hasil jeri payahnya selama ini. Bahkan kini omset dari usahanya itu sudah 2x lipat dari gaji rata-rata teman-teman seangkatannya yang sudah bekerja di perusahaan.

Peluang Usaha Menguntungkan Jam Tangan dan Cara Mempromosikannya

Ketika kita mendengar peluang usaha jam tangan atau jam dinding, pastinya kita akan berfikir pesimis lalu kemudian mucul pertanyaan-pertanyaan dan komentar-komentar seperti ini,
  • Apakah akan menguntungkan bisnis jam tangan? Kan tidak semua orang mau membelinya?
  • Harganya terlalu mahal, tidak cocok dengan kualitas hidup orang indonesia
  • Persaingannya ketat, banyak penjual lama yang menguasai pasaran
  • Susah jualnya, kan bukan barang pokok
  • Bagaimana menjualnya, dijual di mana?
  • Jam tangan kalau sudah di beli pastinya akan lama lagi jika orang itu mau membelinya, itu kan barang yang awet.
  • Kurang menguntungkan karena penjualannya tidak laku keras
Dan masih banyak lagi yang lainnya. Seperti itulah ketika kita mendengar peluang usaha jam tangan atau jam dinding. Namun tahukah anda bahwa sebenarnya bisnis ini sangat menguntungkan jika kita tahu caranya?
Saya memiliki beberapa rekan yang menjalankan usahanya di bidang jam tangan, mereka bahkan tidak bisa membetulkan jam yang rusak, untuk kualitas barang yang mereka jual saja, mereka hanya tahu dari internet dan agen mereka. Namun bisnis mereka berkembang cepat, dengan modal yang tidak terlalu besar, mereka cukup sukses mendulang Rupiah dari usaha ini.

Teman saya bertindak sebagai seorang dropshipper atau reseller, mereka bekerjasama dengan agen jam tangan yang memiliki stok banyak dan profesional. Teman saya tugasnya hanya mempromosikan produk itu lewat media online, cuma modal gambar dan sedikit keterangan saja. Ketika ada yang berminat, maka teman saya akan menghubungi agennya untuk segera mengirmkan barang pesananya, dan berapa keuntungan yang mereka dapatkan dari penjualan jam tangan itu? Paling kecil 50ribu! Sedangkan dalam satu bulan, mereka bisa menjual lebih dari 50 buah jam tangan, dengan media promosi di FB, BBM, Instagram, Twitter, Bukalapak, Tokopedia, dan media online lainnya. 50ribu x 50buah, maka paling tidak 2,5juta mereka kantongi sebagai dropshipper yang hanya bermodalkan promosi di media online. Sedang untuk reseller yang berani menyediakan stok barang, mereka mendapatkan penjualan yang lebih besar, dan keuntungan yang lebih besar pula.

Cara mempromosikan jam tangan menurut saya lumayan mudah, kalau melalui media online cukup memajang gambar dan sedikit keterangan saja, dan beberapa orang yang melihat promosi anda akan penasaran dan tak lama akan memesan jika dia merasa menyukai barang itu. Sedangkan untuk media offline, kita bisa menyewa sebuah kios kecil dan memajang berbagai jenis jam tangan maupun jam dinding, dan kalau masalah harga yang ditawarkan di kios, sudah jangan ditanya lagi. Keuntungannya buset banget, mungkin karena barang yang lumayan langka dan bagus, mereka bisa mengambil keuntungan hingga 50% bahkan lebih.

 
sumber gambar : gaptekupdate.com

Jangan berfikir pesimis dengan sebuah peluang usaha, coba pelajari terlebih dahulu dan lihat sistemnya, kalau kita terlalu fokus dengan produknya maka sulit untuk membuat otak kita menerimanya, namun bisnis adalah sistem, tak peduli apa yang anda pasarkan!

Antara Rokok, KTP, dan Uang Jajan dari Orang Tua

Apakah hubungan konspirasi yang terjadi antara rokok, KTP, dan uang jajan dari orang tua? Ternyata hal sepele seperti ini memiliki hubungan yang erat dengan sebuah kedewasaan, khususnya bagi seorang lelaki. Dan hubungan yang tak tersentuh media ini sebenarnya adalah salah satu jalan yang biasa kita tempuh, sayangnya tidak kita sadari sama sekali.

Dulu waktu saya masih kecil, saya sering mencuri kesempatan untuk mencoba bagaimana nikmatnya asap tembakau, dan ketika ibu saya melihat kelakuan nakal saya itu, dia langsung memarahi saya dan berkata, "kamu ini yah, kecil-kecil udah belajar merokok, kerja aja belum udah pinter ngerokok. Kalau mau ngerokok, nanti kalau udah pinter cari duit sendiri". Dan sejak saat itu otak saya mematenkan prinsip bahwa saya harus mendapatkan uang dengan jerih payah saya sendiri agar tidak dimarahi ketika merokok.

Lalu ketika saya berumur 17 tahun, sepulangnya saya dari kecamatan untuk membuat KTP pertama saya, rasanya bangga saya sudah dewasa saat itu. Saya memamerkan KTP saya kepada saudara dan teman saya, dan salah satu teman saya berkata, "wah udah gede kamu yah, udah punya KTP sendiri sih, udah malu donk minta uang jajan sama orang tuamu". Well itu adalah candaan yang membuat saya cukup kaget, dan dari candaan itu saya akhirnya tumbuh menjadi seorang anak yang malu untuk menengadahkan tangan kepada orang tua untuk sekedar meminta uang jajan.

Dari kedua pengalaman saya itu, saya terus belajar bagaimana agar bisa tumbuh dewasa sebagai seorang lelaki, saya mulai mencoba untuk meminta uang jajan kepada orang tua saya. Dan hasilnya ketika kuliah, saya tak meminta uang untuk sekedar membeli bensin dan jajan di kampus, saya juga menabung untuk membayar biaya semesteran saya, dan kebutuhan lain di kampus. Saat itu saya mau melakukan pekerjaan apapun yang penting halal, untuk mendapatkan uang guna membiayai kehidupan saya, tak seberapa memang sih, paling cuma buat beli bensin dan jajan (ngusdud), namun saya merasa bangga saja karena saya sudah mulai tidak membebani orang tua saya dengan jatah jajan saya.

Memang tak terlalu berharga hal kecil semacam itu, tapi menurut saya kalaupun saat ini belum bisa memberikan apa-apa untuk orang tua, paling tidak kita tidak lagi menyusahkan mereka. Malu lah kalau kita gaya-gayaan merokok yang harganya bisa setara dengan 3kg beras sementara uangnya hasil minta sama emak. Malu lah kalau kita memandang KTP dan kita masih minta uang jatah bensin sama bapak, itu KTP kan buat nandain bahwa kita udah dewasa, kalau masih minta uang jajan sama aja bohong donk.


Yuk buat anak-anak muda yang sedang mencoba jadi anak dewasa, nakal boleh asal tidak melanggar hukum dan merugikan orang lain, lakukan yang kalian suka tapi imbangi dengan sikap dewasa kalian juga. Kalau di umur 17 tahun kalian masih gak ada malu-malunya minta uang jajan sama emak, mending kalian gak usah sok-sokan deh. Belajarlah jadi orang dewasa, seorang pria yang bertanggung jawab dan siap menjadi calon suami yang bertanggung jawab pula.

Kenapa Kita Harus Berdagang? Sebuah Pertanyaan Bodoh!

Suatu ketika saya berada di sebuah pasar dadakan di pinggir jalan, kala itu ada acara besar yang melibatkan banyak orang, dan tentunya para pedagang tak mau ketinggalan momen berharga seperti itu. Saya mengikuti teman saya yang notabene memang seorang pedagang, menjajakan dagangannya di pinggir jalan. Kalau tidak salah yang dijual saat itu adalah sandal-sandal KW yang memiliki kualitas cukup bagus, dengan harga berkisar 50 ribu untuk satu pasangnya.

Jujur saat itu saya malu, saya seorang mahasiswa dan saat itu saya harus berjualan di pinggir jalan, di bawah teriknya matahari dan keruhnya udara yang bercampur dengan debu jalanan, belum lagi ketika datang pelanggan yang saya kenal, kalau bisa sih saya memilih untuk memakai masker agar wajah saya tak terlihat.

Teman saya memperhatikan gelagat saya yang kurang nyaman, lalu dia mulai menghujani dengan pertanyaan yang bodoh menurut saya, entahlah mungkin saya yang bodoh saat itu. Dan pertanyaan itu adalah "hay kamu tahu kenapa kita harus berdagang?", saya yang lumayan kaget dengan pertanyaan itu menjawab sekenanya saja, "yah tentu saja, kamu sudah membeli banyak barang untuk dijual, maka wajar kalau kita harus berdagang". Dan dia tersenyum, lalu dia menepuk punggung saya saat itu, dan tentu saja saya semakin heran dengan perilakunya yang membuat otak saya bertanya-tanya, "maksudnya pertanyaannya apa ini orang?".

Sambil melayani pelanggan yang datang, teman saya kemudian menunjukkan jarinya ke arah sebelah, di sana ada sebuah mobil mewah dengan penjual yang sedang menjajakan sepatunya, ditaruh di dalam mobil dan dibuka jendela serta pintunya, berbagai jenis sepatu yang dijajakan juga ditaruh di atas mobilnya. Lalu teman saya berkata, "kamu lihat pedagang itu? Dia temanku! Dia adalah seorang pegawai di salah satu perusahaan besar, posisinya sudah bagus di perusahaan, gajinya udah gak usah di bahas lagi, dan itu adalah mobil keduanya karena di rumah masih ada satu mobil lagi". Aku yang heran dengan perilaku temanku itu lalu menyela perkataannya, "lalu apa hubungannya dengan pertanyaanmu tadi?", Dia tersenyum lagi dan menjawab dengan santai tapi sangat berarti, "yah kamu lihat kan, dia yang sudah punya pekerjaan bagus, gaji yang besar, punya kekayaan dan nyaman saja masih mau berdagang di pinggir jalan, sementara kita yang masih berjuang, masih kuliah, masih belum punya apa-apa, kenapa kita harus malu untuk berdagang?". Degggg!!!! Hati saya ngilu, jantung berdetak lebih cepat, suka kaget dengan kata-katanya itu, dan akhirnya saya menundukkan kepala saya lalu melanjutkan melayani pelanggan yang datang.
Saya tahu persis apa maksud teman saya itu, dia ingin membantu saya agar tidak malu ketika jualan, agar saya tidak minder untuk jualan, toh halal dan tidak melanggar hukum. Yah sebuah pertanyaan bodoh yang membuat saya menundukkan kepala, saat itu saya terlalu sombong, jujur saya mengakuinya. Saya merasa bangga sebagai mahasiswa, kenapa saya harus jualan di pinggir jalan, dan jawabannya ada di sebelah saya, karena di sebelah saya ada orang sukses yang juga sedang berdagang, well itulah yang harus saya tahu.

Terkadang kita terlalu memuliakan diri kita sendiri, menganggap kita istimewa, dan malu untuk berdagang, terkadang kita membiarkan pikiran negatif dan pesimis mengalahkan kita untuk berusaha di dunia usaha, yah ini mungkin bukan untuk saya sendiri karena saya yakin banyak diantara kita juga mengalami hal seperti ini. Malu berdagang karena kita merasa istimewa, keren, dan takut dikira miskin kalau berdagang, tapi ternyata banyak orang kaya yang sukses sedang berdagang, tanpa malu dan tanpa memikirkan siapa mereka.

kenapa harus berdagang

Kenapa kita harus berdagang? Karena kita belum sukses! Orang yang sukses saja gak malu buat dagang! Lalu kenapa kita harus malu? Pikirkanlah!

Peluang Usaha Cuci Motor dan Mobil yang Menguntungkan

Salah satu usaha jitu saat ini adalah jasa cuci motor dan mobil, atau istilah bulenya snow wash atau cuci salju (padahal di Indonesia gak turun salju hehehee). Yups, usaha yang satu ini sudah sangat banyak di sekitar kita, apakah bagus jika kita mengikuti untuk membuka usaha ini?

Sebelum anda memulai untuk membuka usaha ini, ada beberapa poin penting agar usaha anda ramai dan cepat berkembang, beberapa hal tersebut adalah :
  • Tempat usaha yang ramai dan strategis, mau tidak mau anda harus memiliki tempat yang strategis agar menarik perhatian pengunjung dan mudah membuat usaha anda ramai.
  • Tempat tunggu yang nyaman, ini adalah tips jitu agar pengunjung datang lagi ke tempat usaha anda, berikan mereka kenyamanan dalam menunggu proses pencucian.
  • Kualitas pengerjaan, usahakan pengerjaan cuci motor dan mobil sebagus mungkin, sebersih mungkin, dan semengkilap mungkin, karena ketika pengunjung puas dengan hasil kerja anda, maka beberapa hari kemudian dia akan datang lagi dan mencuci kendaraannya di tempat anda.
  • Pelayanan yang baik, sapalah pengunjung yang datang, jadilah orang yang nyaman dan membuat pengunjung betah berada di tempat anda.
  • Promosi, coba perhatikan harga rata-rata di tempat lain, berikan harga yang lebih murah dan pelayanan yang lebih baik, maka usaha anda akan segera jadi tujuan utama.
  • Kelengkapan, salah satu hal yang diperhatikan pengunjung adalah kelengkapan peralatan di tempat usaha anda, jika mereka melihat kelangkapan usah anda, maka mereka akan menganggap tempat usaha anda sngat profesional.
Itulah beberapa poin penting yang harus anda perhatikan ketika akan memulai usaha pencucian sepeda motor dan mobil, tak hanya itu saja sih, masih bisa juga cuci karpet, helm dan perlengkapan lainnya.

Keuntungan usaha ini lumayan besar, dari jasa pencucian motor yang biasanya 10 ribu dan mobil 20ribu, dalam satu hari anda bisa mendapatkan pasien sampai berpuluh-puluh sekuat kemampuan anda menangani mereka semua. Pemasukan harian dari usaha ini bisa mencapai ratusan ribu dan tanpa modal yang terlalu besar, karena anda menawarkan sebuah jasa.


Usahakan anda memiliki banyak karyawan yang siap untuk bekerja di tempat anda, bimbing mereka untuk profesional dalam bekerja, berikan kenyamanan untuk mereka dan mereka akan membantu anda untuk mengembangkan usaha anda secepat mungkin.

Peluang Usaha Kuliner Menguntungkan, Bakso dan Mie Ayam

Kalau anda senang dengan usaha kuliner dan sedang bingung mau membuka usaha jenis apa, sedangkan anda kurang begitu pandai memasak dan membuat masakan yang enak, lalu anda kurang ahli dalam mempromosikan suatu jenis produk, maka saya sarankan anda memncoba membuka usaha bakso dan mie ayam.

Usaha bakso dan mi ayam adalah usaha yang menurut saya sangat mainstream, kenapa? Karena saking banyaknya penjual bakso dan mi ayam yang ada di sekitar kita. Namun hal itu bukanlah sebuah halangan untuk anda jika ingin membuka usaha jenis ini, yang perlu anda lakukan adalah sebuah awal untuk memulainya.

Persiapan membuka usaha bakso dan mie ayam terbilang mudah, bahkan untuk seorang pemula yang kurang pandai memasak sekalipun. Bahan baku membuat bakso dan mi ayam dijual bebas di pasar, atau kalau masih kurang mantap anda bisa langsung menuju ke pabrik atau home indutri yang membuat bahan baku kedua jenis makanan ini, mudah bukan? Soal rasa, anda bisa bertanya kepada sang pemilik produk, dan anda tinggal mengikuti sarannya saja. Gerobak dan berbagai peralatan untuk menjual mi ayam tak sulit ditemukan, karena banyak yang menyediakannya. Modal yang dibutuhkan untuk membuka usaha ini tak telalu besar, dan untuk promosi produk anda sepertinya tidak terlalu sulit, karena masyarakat sudah paham betul apa itu bakso dan mi ayam, anda hanya perlu menambahkan perbedaan dengan penjual lainnya saja.

Keuntungan dari usaha ini lumayan besar, untuk semangkuk bakso atau mi ayam biasanya dijual dengan harga 10ribu, dari satu mangkuk itu kita bisa mendapatkan keuntungan hingga 3-4ribu, dan dalam satu hari paling tidak 50-100 mangkuk akan terjual, maka keuntungan yang bisa kita dapatkan bisa mencapai 400ribu dalam satu hari.

Masalah dalam usaha ini adalah ketahanan bahan baku, jika tidak laku maka mau tidak mau bahan yang tersisa harus dibuang. Anda bisa memperkirakan berapa jumlah yang harus dibeli agar tidak terbuang percuma. Untuk penjualan, bisa anda lakukan di tempat dengan menyewa sebuah tempat yang ramai pengunjunga, atau bisa juga anda berkeliling menggunakan gerobak, cara ini tentu lebih efisien karena menjangkau banyak orang.

Yang namanya usaha kuliner adalah usaha perut dan lidah, jika pengunjung merasa kenyang dan menikmati rasa masakan anda, maka dia tidak akan mempermasalahkan berapa harga yang anda pasang, dan mereka akan datang kembali untuk makan di tempat anda jika mereka merasa puas dengan rasa masakan anda.

 
sumber gambar : jitunews.com

Satu lagi jenis usaha yang ada di sekitar kita, dan siap untuk anda olah menjadi usaha yang besar, silakan mulai untuk menjual bakso dan mie ayam, perjuangkan dan kembangkan hingga menjadi usaha yang besar dan dapat menghidupi anda dan keluarga.

Peluang Usaha Rental Playstation yang Sangat Menguntungkan

Bingung mau usaha tapi belum menemukan jenis usaha yang tepat? Rental playstation bisa menjadi pilihan yang baik untuk anda. Usaha ini sekarang lumayan menyebar luas di Indonesia, maklum lah harga satu unit PS dan TV lumayan mahal untuk kantong orang Indonesia kalangan menengah ke bawah. Dan inilah sebuah peluang untuk anda jika memang punya keinginan untuk membuka usaha.

Modal yang perlu dipersiapkan untuk membuka usaha rantal PS ini lumayan simpel, cukup sediakan tempat yang nyaman, beberapa unit PS beserta TV, dan tentu saja makanan dan minuman tambahan untuk para pengunjung rental PS anda. Kalau dihitung mungkin modalnya lumayan besar, bisa mencapai 20juta jika anda membeli banyak unit PS dan TV, namun semua itu akan terbayar dengan cepat jika usaha sudah berjalan dan mulai ramai.

Hitung-hitungan keuntungannya mudah, misalkan saja sewa satu jam PS adalah 5ribu, dan anda memiliki 5 unit PS, dan rata-rata dalam satu hari disewa selama 10 jam, maka keuntungan yang bisa didapat adalah (5x10x5) 250ribu, belum ditambah dengan keuntungan dari penjualan makanan dan minuman yang pastinya ramai mengikuti dengan para pengunjung rental PS. Bayangkan jika dalam satu hari anda bisa mendapatkan pemasukan sekitar 300ribu, maka dalam satu bulan paling tidak anda akan mengantongi pemasukan 9juta, dipotong biaya listrik dan keyawan tambahan, anda bisa mendapatkan penghasilan bersih hingga 7juta setiap bulannya. Dan untuk masalah balik modal, tak butuh waktu lama karena dalam jangka 3-4 bulan saja anda bisa balik modal, bahkan bisa menambah unit PS yang disewakan dan mengembangkan usaha anda.

Saya punya kenalan dulu ketika masih kuliah, seorang pemuda yang merantau di kota saya, dia kuliah di salah satu kampus ternama. Dan yang membuat saya takjub saat itu adalah kenekadannya dalam dunia usaha, dia menjual motor semata wayangnya yang biasa digunakan untuk berangkat kuliah, uangnya digunakan untuk menyewa sebuah kios dan membeli beberapa unit PS dan TV, dia menjalankan usahanya sekaligus menggunakannya sebagai tempat tinggal. Dari usaha itu, dia bisa membiayai kuliahnya sendiri hingga lulus, kini usahanya semakin berkembang dan jumlah unit PS juga bertambah, dia sudah tidak lagi bekerja di tempat usahanya, kini dia mempekerjakan 2 orang karyawan yang jaga bergantian setiap hari, dan hasil keuntungan dari penyewaan PS itu tetap masuk ke kantongnya setiap bulan.

Setiap usaha tentunya memiliki kekurangan, dan usaha penyewaan PS ini memiliki kekurangan yang sebenarnya bisa ditangani dengan cepat. Biasanya masalah kualitas TV, Stick, dan Update game, untuk urusan ini lebih ke gerak cepat anda sebagai pemilik agar para pelanggan anda tak meninggalkan tempat usaha anda. Lalu masalah dengan warga sekitar, anda bisa membatasi jam bermain untuk anak-anak dan menjaga tempat anda agar tidak terlalu berisik, bersahabatlah dengan tetangga anda.


Jangan bingung kalau mau usaha, banyak usaha yang ada dan siap anda olah di sekitar, tidak usah memikirkan yang jauh-jauh dan membutuhkan modal ratusan juta, anda cukup memilih salah satu jenis usaha, lalu mulailah usaha itu dan perjuangkan!

Ini Tentang Harga Diri Seorang Pedagang

Kita semua tahu siapa itu pedagang, orang yang menjual barang atau jasa dengan mengambil keuntungan dari selisih harga jual dan harga belinya. Dan tahukah apa harga diri seorang pedagang? Harga dirinya adalah ketika dia bisa menjual dengan usahanya, otaknya, kerja kerasnya. Dan jangan sekali-kali membeli barang dari seorang penjual dengan maksud untuk memberi seakan dia pengemis, karena itu bukannya membuat senang tapi yang ada malah akan menyakiti hatinya, para pedagang punya harga diri!

Suatu ketika di depan rumah saya kedatangan seorang pedagang mi ayam keliling, dia biasa nongkrong di depan rumah saya untuk menjajakan dagangannya. Sang pedagang mulai menawarkand dagangannya dan membunyikan mangkuknya (khas banget penjual mi ayam), dan mulailah berdatangan beberapa pelanggan yang membeli mi ayamnya. Hingga datang satu orang preman kampung (an) yang sekedar ingin bercanda namun berlebihan, 

Preman : masih banyak jualan loe?
Pedagang mi ayam : masih mas, mau dibikinin apa?
Preman : ah aku sebenarnya gak lapar, tapi kasihan sama loe, dagangan masih banyak gitu gak abis-abis, ya udah aku bikinin satu yah.
Pedagang : Kalau kasihan aja sih gak usah lah mas, aku masih bisa usahain buat jual kok.
Preman : ah belagu loe, lagi sepi kan loe? Udah bikinin ntar aku bayar tambahin lah, kasian amat muka loe
Pedagang : Mas maaf yah, saya di sini mau niat jualan, saya bukan pengemis yang minta uang sama mas, mau jualan sepi kek mau rame kek itu rejeki saya dan bukan urusan mas, kalau mau kasihan mah sana sama pengemis aja, saya bukan pengemis mas.
Preman : (marah tapi malu, akhirnya pergi dan gak jadi beli).

Yah memang kalau dagangan lagi sepi, rasanya kecewa banget, ada aja halangannya gitu. Tapi saya salut sama penjual mi ayam ini, dia berani jawab dengan tegasnya, dan membuat preman yang sok itu malu dan pergi.

Di jaman sekarang yang sudah maju ini, sering saya menemui sebuah status entah itu di FB atau sosmed lainnya, kebanyakan memajang foto seorang yang tua atau anak kecil dengan muka memelas, lalu ada keterangannya yang mengajak kita untuk membeli dagangannya karena faktor kasihan. Hellooooo, mereka lagi dagang bukan lagi ngemis, kalau emang mau bantu promosi, pakailah cara yang lebih sopan dan menghargai perjuangannya itu.

Asli saya marah betul kalau lihat postingan seperti itu, kesannya para pedagang itu seperti pengemis yang sedang mengemis dan mengiba agar barang dagangannya dibeli. Coba deh kalian ada di posisi mereka, lalu akhirnya tahu postingan itu yang mengatakan bahwa hidup anda susah, anda jualan kurang laku, dan dibantuin promosi yang isinya kasihan, bagaimana perasaan kalian? Apalagi kalau ada yang bilang "eh ini yang jualan itu yah, yang kemarin masuk media, katanya hidupnya susah yah, sini aku beli deh, sebenarnya gak butuh sih tapi aku kasihan aja", bagaimana perasaan kalian coba?!


Kalau memang mau membantu promosi sih gak usah lebay juga, bisa juga lah pasang kata-kata yang sedikit sopan dan gak usah membawa kesedihan mereka buat dijadikan alasannya. Kalau emang kasihan, beli aja tapi jangan dengan niat kasihan, kan banyak tuh alesan buat beli, entah walau emang gak butuh tapi buat koleksi atau apa aja, yang penting jangan hancurkan harga diri pedagang!

Tahukah Kalian Rahasia Penjual Sayur dan Tukang Nasi Goreng?

Penjual sayur keliling yang sering mangkal di depan gang di pagi hari, dan tukang nasi goreng yang mangkal di depan gang pada malam harinya, ada apa dengan 2 pengusaha ini? Ternyata mereka memiliki rahasia yang terkadang kita tidak tahu sama sekali, asal kalian tahu mereka ini hampir seperti seorang intel yang memiliki banyak sekali informasi tentang kehidupan di sekitar tempat tinggal anda. Mau buktinya?

Penjual sayur mangkal di depan gang pada pagi hari, mereka akan bertemu dengan ibu-ibu yang belanja sayuran padanya, nah selain prosesi tawar menawar yang lebih seru dibandingkan dengan rapat DPR, ternyata pangkalan tukang sayur ini akan menjadi sebuah ladang gosip dari ibu A dan ibu C yang membicarakan ibu B, dan akan menular ke ibu-ibu yang lain hingga ke ibu Z, dan siapa orang di luar lingkaran itu yang memiliki informasi paling akurat? Tentu saja tukang sayur, karena dia dianggap bukan siapa-siapa dan gak ada penting-pentingnya kecuali dagangan yang dijualnya itu.

Tukang sayur ini bisa mendapatkan informasi paling update dari ibu-ibu komplek, mulai dari pacarannya si anu, gosip kisruh rumah tangganya si itu, lalu gosip tentang hamilnya si anu, dan lain sebagainya, sudah pasti tukang sayur tahu tentang berita panas di pagi hari. Jadi tukang sayur mendapat banyak info dari ibu-ibu tukang gosip yang tak sengaja dia dengarkan.

Lalu tukang nasi goreng, dia yang bergerak di malam hari malah lebih keren ketika mendapat informasinya, bukan lagi ibu-ibu tukang gosip lagi, tapi malah ke bapak-bapak nakal yang sekedar ingin makan dan curhat tentang kenakalannya. Mulai dari kenakalan di tempat kerjanya, entah itu korupsi atau menggoda rekan kerja yang gemes, lalu informasi kriminal yang disembunyikan warga, pastinya tukang nasi goreng akan tahu karena pangkalannya dijadikan ruang rapat mendadak oleh para pemilik informasi.

Bayangkan saja kalau kedua tukang ini join dan menjadi intel, pastinya akan banyak kasus perselingkuhan yang terkuak, akan banyak kasus korupsi yang dilaporkan ke polisi, akan banyak kasus kelakuan anak-anak muda yang selama ini aman terkendali, yah untungnya mereka tidak jadi bergabung dan membentuk aliansi detektif xixixi.
 

Coba aja deh, kalau kalian lagi pengin nyari informasi tentang siapa aja di sekitaran rumah, datangi kedua intel ini dan tanyakan pada mereka, nantinya anda akan kaget dengan ketepatan dan kecepatan informasi yang mereka punya wkwk, mereka itu lebih dulu melakukan aksi blusukan daripada pak Jokowi hahahaa.

Ekspektasi dan Reality Dalam Dunia Usaha

Ketika saat ini anda ingin menjadi seorang pengusaha, apa yang ada dalam pikiran anda sehingga anda sangat ingin menjadi seorang pengusaha? Kenapa anda tidak cari kerja saja? Beberapa harapan dari dunia usaha yang sering daya dengar dan saya juga mengharapkannya adalah :

  • Pengusaha itu enak, banyak waktunya, punya banyak pegawai, jadi bos, gak ada yang nyuruh-nyuruh, dan keuntungannya banyak, bisa melakukan apapun "semau gue", dan bisa libur seenaknya sendiri tanpa harus memikirkan hari senin atau minggu.
Yah itu adalah ekspektasi paling mainstream yang sering saya dengar, harapan seorang yang mengira bahwa dunia usaha adalah jalan yang enak, nyaman, dan menyenangkan. Namun ketika mereka akan mencobanya, bahkan sebelum mencoba (baru niat), mereka sudah dihadapkan dengan kenyataan seperti ini :

  • Mau buka usaha tapi gak punya modal, gak punya relasi, gak punya ketrampilan, gak bisa dagang, gak punya tempat usaha. Mau buka ini takut rugi, mau buka itu sudah banyak yang buka, mau buka yang lain takut gagal, mau join sama teman takutnya gak bisa kerja sama.
Dan akhirnya sebagian besar menyerah dan lebih memilih untuk nyari kerja, melupakan keinginan mereka, harapan mereka, dan cita-cita mereka dalam dunia usaha. Apakah salah? Tidak! Itu hak masing-masing orang, mereka semua punya mimpi dan mereka tahu kemampuan mereka sendiri untuk mewujudkan keinginan mereka.
 
Lalu bagaimana menangani harapan yang sangat tinggi tentang dunia usaha, sedangkan kenyataannya berbeda dari yang kita harapkan? Saya memiliki beberapa pengalaman tentang ekspektasi vs kenyataan dan penyelesaiannya, mungkin ada yang bermanfaat dari pengalaman saya ini.
 
  • Ketika saya mengira dunia usaha itu mudah, dan saya memulainya, namun ternyata cukup sulit, lalu saya mengingat kembali mimpi-mimpi saya, cita-cita, dan harapan yang tinggi. Saya mau mengalah untuk berkorban terlebih dahulu demi harapan saya sendiri, dan memang jauh dari harapan saya, namun saya bisa belajar banyak dari pengalaman.
  • Ketika saya mengira menjual barang itu mudah, saya menemui banyak kendala dari masalah harga, kualitas, promosi, karakter pelanggan, dan lain sebagainya, namun dari situ akhirnya saya bisa belajar banyak. Saya bersabar untuk bisa menjual barang dengan profesional, saya belajar melayani pelanggan, saya belajar memilih barang berkualitas, dll.
  • Ketika saya mengira bahwa pengusaha adalah bos, namun kenyataannya kita melayani pelanggan yang notabennya adalah raja, saat itu saya sadar bahwa dunia usaha itu sangat berbeda dari harapan saya. Namun saya jadi belajar untuk dewasa, apa itu makna bos, apa tanggung jawabnya, dan semakin ke sini saya semakin merunduk, ilmu padi harusnya digunakan saat memulai dunia usaha.
  • Ketika usaha yang saya kira akan berhasil namun gagal, saya sedih melihat kenyataan itu, namun saya mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman dari situ, yah saya banyak mengalami kegagalan dan itu semua membuat saya semakin kuat dalam dunia usaha.

Masih banyak contoh yang saya alami dalam dunia usaha, namun sepertinya kalau di tulis di sini gak akan muat, jadi cukup itu saja sebagai contohnya. Oke kembali ke benang merah, ketika harapan tak seperti kenyataan, maka maju terus. Ketika nasi sudah menjadi bubur, jangan sesali, tambahkan saja irisan daging ayam, abon, kecap, dan kerupuk, maka anda akan mendapatkan semangkuk bubur yang lezat.


Andaikata anda sudah memulai usaha, dan terbentur dengan kenyataan bahwa anda belum berhasil, ingatlah saat ini anda sedang membaca tulisan ini, anda masih hidup dan diberi kesempatan untuk memperbaikinya. Kalau anda ingin sukses, maka anda memiliki banyak jalan, dan saat anda memilih jalan dalam dunia usaha, maka pastikan anda yakin bahwa anda memiliki banyak jalan untuknya, simpan harapan anda dan hadapi kenyataan yang ada!

Ini Dia yang Namanya Juragan Jengkol dan Pete yang Sebenarnya

Wah Juragan jengkol, mirip judul sinetron aja sih ini artikel hahahaa, tapi gak papa juga, ini emang nyata dan saya mengalaminya waktu itu. Saya mau cerita di sini, mungkin saja ada sebagian pembaca yang memang berprofesi sebagai pengusaha jengkol atau pete, Kalian bisa sukses!

Jadi waktu itu saya lagi nongkrong sama saudara, lalu datanglah temannya saudara saya ini, anak muda memakai sepeda motor sport, N*nja 4tak (moga gak salah nulis), lalu kami duduk dan ngobrol ngalor-ngidul gak jelas, ketawa ngakak dan yah seperti itulah anak muda kalau lagi ngumpul.

Saya pribadi heran dengan tunggangan anak muda ini, akhirnya saya nekad bertanya kerjanya di mana kok tunggangannya keren banget, lalu anak muda ini bercerita bahwa itu adalah motor yang dibelikan oleh ayahnya, "wuih anak orang kaya" (saya bilang), namun dia malah ketawa gak jelas dan dia bercerita bahwa ayahnya pengusaha jengkol dan pete. Saya tambah bingung pas denger ceritanya, dalam hati saya bertanya-tanya, setau saya juragan pete dan jengkol yang pernah saya temui gak semujur itu deh, palingan mereka jadi petani yang punya pohonnya, atau pemborong buah itu di kebun, lalu ada yang jadi pengepul, dan ada juga yang jadi distributor ke pabrik-pabrik atau rumah makan yang membutuhkan, jadi ayahnya pengusaha yang gimana ini yah?

Setelah dijelaskan sama anak muda ini, saya malah semakin kaget saja, ternyata ayahnya ini pengusaha jengkol dan pete, namun dia bisnisnya bukan di pasar lokal, dia jadi pengepul yang mengumpulkan barang-barang hasil kebun itu dari hampir seluruh Indonesia, lalu dikirimkan ke luar negri (hebat gan, pengusaha antar negara dia). Dan asal tau aja, kerjanya itu paling 3 bulan aja, lalu 3 bulannya nganggur lagi, karena mengikuti musim yang sedang ada, yah kan emang jengkol ama pete adanya kalau lagi musim aja, kalau gak musim ya gak berbuah, malah kadang pohonnya kering gak berdaun. Tapi usut punya usut katanya hanya dalam sekali pengiriman aja, ayahnya bisa mendapatkan keuntungan yang sangat besar, tuh buktinya aja anaknya dibeliin motor sport yang harganya puluhan juta Rupiah.

Dari kisah nyata di atas itu, saya pribadi jadi yakin, bahwasanya sukses itu bukan hanya untuk mereka yang berusaha di bidang yang keren dan meinstream, bahkan ini sudah ada contohnya bahwa jualan yang biasanya disepelekan dan hanya dipandang sebelah mata, lalu dianggap barang pasar tradisional, eh malah kalau ditekuni bisa jadi sumber penghasilan yang wow banget dan menghasilkan keuntungan berlipat ganda. Jadi apapun usahanya, yang perlu diperhatikan adalah sistemnya, setuju? Harus!

 
sumber gambar : jeninfonews.blogspot.com

Ente semua mau usaha apa saja (yang halal dan benar) dan pengin sukses, lalu berusaha dan yakin, tentunya Allah Swt maha melihat hambanya yang sedang berjuang, nantinya akan diberikan jalan yang benar, jalan yang baik biar bisa sukses, yakin aja lah sama Allah Swt, Dia yang maha tahu segala sesuatu yang terbaik untuk kita.

Ketika Semangat Hidup Tiba-tiba Meredup dan Memudar

Wuih dari judulnya yang puitis banget, kayaknya ini gak cocok kalau bahas dunia usaha hehehee, tapi gak papa lah sekali-kali boleh donk bikin artikel yang berbau puisi kayak gini, hidup memang berwarna dan kita harus menjalaninya dengan berwarna juga.

Curhat dulu gan! Pernah suatu ketika saya mengalami hal yang sangat sulit dalam hidup ini, ketika usaha saya macet, banyak kegagalan yang saya dapatkan, banyak target yang tak tercapai, ditambah dengan hubungan keluarga yang kurang harmonis, lalu hubungan asmara yang hancur (lebay), dan kala itu rasanya saya sendiri. Hari-hari yang membosankan, tidur yang tak nyenyak, bangunnya badan pada pegel-pegel, paginya dimarahi sama emak (maafkan anakmu mak), dan berangkat dagang gak niat banget. Sesampainya di lapak, cuma buka gerbang aja, terus rebahan dan malas-malasan, lihat HP banyak yang BBM gak keurus, gak aku buka sama sekali itu chat dari teman-teman dan dari pelanggan, pikiranku negatif dan aku merasa bosan dengan hidupku saat itu. Aku jualan gak niat, bangun kalau ada pembeli aja, dan selebihnya aku tiduran gak jelas, malah yang lebih parah lagi seharian gak ada pembeli yang datang (sedih T_T).

Hal itu berlangsung cukup lama, bahkan bisa berminggu-minggu saya alami, rasanya bosan, jenuh, jengah, dan lain sebagainya, saya merasa tak memiliki semangat hidup lagi, saya tak ingin mengejar target penjualan, saya tak ingin melakukan promosi, saya bahkan tak mengharapkan ada pembeli yang datang, yah intinya saya ingin bermalas-malasan saja kala itu, menyendiri dan hening.

Semakin lama uang saya semakin habis, rekening kosong (atm cuma kartu aja, gak ada isinya), lalu dagangan sepi (jelas lah gak pernah niat dagang), dan akhirnya saya menyadari bahwa saya sedang berada di titik jenuh dan itu adalah titik terendah saya, semangat hidup saya hilang! Entah saya harus mulai membenahi dari mana, tak ada jalan keluar yang saya lihat, seakan gelap dan gelap di sekitar saya. Pelarian saya kala itu adalah kopi dan rokok (kurus banget badan saya), mata saya mirip mata panda karena efek kurang tidur, lalu tubuh saya kering gak pernah olahraga. Saya sempat berlari kembali ke masa lalu saya, main PS, ngeband, nongkrong, dan lain sebagainya yang hanya membuat saya senang dalam sesaat saja, namun nyatanya saya semakin tak memiliki semangat hidup kala itu.

SAYA BUTUH LIBURAN!!!!
Dengan uang sisa yang saya miliki kala itu, saya nekad berangkat ke Jakarta untuk meninggalkan rutinitas saya sebagai pedagang, saya benar-benar jenuh dengan segalanya, saya ingin menyegarkan otak dan pikiran saya. Di Jakarta saya hanya bersenang-senang, saya habiskan uang saya untuk menikmati apa saja yang saya suka, makanan, hiburan, jalan-jalan, dan lain sebagainya. Hingga akhirnya uang saya habis, dan saya harus kembali pulang ke rumah dan melanjutkan hidup saya.

Nyatanya sekembalinya dari liburan itu, saya merasakan hal yang berbeda, saya mendapati tubuh saya segar, pikiran saya jernih, dan jiwa saya haus untuk berdagang kembali. Saya mulai lagi untuk promosi, saya mulai jualan dengan senyum lebar, saya mulai menata hidup lagi, dan entah kenapa dengan semangat baru itu, saya mendapatkan hal yang berbeda, dagangan kembali laris, banyak teman yang datang menghibur saya, dan kesepian rasanya menghilang dari saya, hidup saya kembali lagi.

 
sumber gambar : pgeveryday.com
 

Mungkin cara yang saya pakai salah, namun saya yakin sebagian besar dari anda pasti pernah mengalami hal seperti ini, dan apa yang anda butuhkan sebenarnya? Pergilah sejenak dari rutinitas, ambil hari libur dan nikmati ketenangan untuk menyegarkan pikiran anda, berliburlah sejenak....

Percayakah Anda Dengan Hal-hal yang Berbau Tahayul?

  • Ketika usaha anda di bidang perikanan gagal total, lalu anda mulai lagi dan gagal lagi, lalu ada salah satu orang yang mengatakan bahwa anda tidak cocok dengan hal-hal berbau air, apakah anda percaya?
  • Ketika anda memiliki anak pertama dan usaha anda tak berkembang, lalu anda memiliki anak kedua dan tiba-tiba anda sukses dengan usaha anda, apakah anda percaya bahwa anak kedua anda adalah anak emas pembawa keberuntungan?
  • Ketika anda berangkat kerja dan di pagi hari anda melihat sesosok cahaya yang menyilaukan dari sudut gelap, lalu hari itu anda mendapatkan banyak rejeki, apakah anda percaya dengan keberuntungan?
  • Ketika orang terdekat anda menitipkan sebuah jimat dan anda bisa selamat dari sebuah kecelakaan yang hampir merenggut nyawa anda, apakah anda percaya denngan jimat itu?
  • Ketika anda bertemu orang yang anda benci pada pagi hari, dan di malam hari anda mendapat kecelakaan, apakah anda percaya bahwa orang yang anda temui membawa kesialan untuk anda?
Seperti itulah beberapa contoh yang mungkin akan anda temui dalam perjalanan hidup ini, percaya atau tidak percaya, kita hidup berdampingan dengan hal-hal yang gaib dan tak terlihat, namun itu nyata adanya. Namun apakah dengan kita mempercayai hal semacam itu, lalu membuat kita menjadi manusia yang tidak logis? Semua tergantung pada diri kita masing-masing dalam menyikapi hal tabu semacam itu.

Saya sudah pernah menceritakan dalam blog ini, bagaimana saya mendapatkan arahan dari seseorang untuk mandi di sungai malam hari, lalu ada juga yang pernah memberitahu untuk bersemedi di gunung, ada juga yang memberikan sebuah jimat agar usaha saya lancar, dan Alhamdulillah saya menolak semuanya. Saya memang percaya dengan hal tahayul, namun saya lebih mempercayai takdir Tuhan yang telah ditentukan atas diri saya sendiri.

Andaikan anda adalah seorang pengusaha ikan, di awal usaha anda mencoba membudidayakan ikan lele dan akhirnya anda gagal, lalu anda mencoba lagi usaha budidaya ikan dan mengganti dengan ikan gurami, namun anda tetap gagal juga. Dan ketiga kalinya anda mencoba usaha di dalam jenis yang sama namun anda mencoba membudidayakan ikan mujair dan anda tetap gagal, lalu ada seseorang yang memberitahukan bahwa anda tidak pernah cocok dengan usaha yang berbau ikan, apakah anda mempercayainya? Kalau saya tidak! Saya percaya kegagalan yang saya dapatkan adalah takdir Tuhan, mungkin saya belum menguasai ilmu tentang ikan, mungkin cuaca sedang tidak mendukung, mungkin rejeki saya sedang sulit, mungkin saya kurang maksimal dalam usaha itu, dan kemungkinan lainnya. Saya tahu orang yang memberitahukan itu memiliki alasannya tersendiri, mungkin menghubungkan dengan weton (hari lahir) saya, atau hal lain yang bisa dijadikan alasan.

Saya sudah mengalami kegagalan dalam usaha ikan sebanyak 3 kali, yang pertama saya rugi hampir 50%, yang kedua alhamdulillah ludes semua ikannya, dan yang ketiga saya hampir tak memikirkannya lagi karena saya hanya membudidayakan ikan secara tradisional tanpa memikirkan target panen atau yang lainnya. Namun saya akan terus mencobanya, saya suka memelihara ikan, saya menikmati ketika melihat ikan makan, dan saya bahagia melihat ikan yang saya pelihara hidup dengan sehat. Kalau masalah keuntungan mungkin saya tak pernah mendapatkannya, namun banyak pelajaran yang akhirnya saya dapatkan dari kegagalan yang saya alami.

Jadi bagi saya pribadi, saya memang mengakui adanya kekuatan gaib di sekitar kita, saya tahu mereka bisa mempengaruhi kita, namun saya tidak mau berhubungan dengan hal semacam itu, saya hanya percaya kepada kekuasan Allah SWT, dan saya cukup bertawakal dan berusaha dengan kerja keras dan do'a saya. Harapan saya kuat, saya mampu bertahan lama dengan berbagai masalah hanya untuk membuktikan bahwa saya mampu dan bisa. Saya tidak tertarik dengan kesuksesan yang instant lewat dukun atau paranormal, saya lebih percaya dengan kemampuan do'a, saya percaya ketika saye berusaha maka Allah akan membukakan jalan yang terbaik untuk saya.

 
suber gambar : shaangel99.blogspot.com
 

Sekali lagi, ketika anda melihat hal yang janggal dalam hidup anda, dan itu sangat mempengaruhi kehidupan anda, apakah anda akan mempercayainya begitu saja? Semua tergantung diri anda sendiri!

Peluang Usaha Pelapisan Jok Motor dan Mobil

Seperti biasa, saya akan menceritakan perjuangan teman saya, yah dari kisahlah saya bisa menceritakan beberapa jenis usaha, karena itu adalah hal yang lebih adil mengingat saya tidak bisa mempelajari berbagai macam jenis usaha. Peluang usaha pelapisan jok yang akan saya bahas kali ini mungkin bisa menjadi referensi untuk anda yang ingin membuka usaha.

Dulu teman saya adalah seorang pengangguran yang tak memiliki ketrampilan khusus, dia bingung mau cari kerja di mana dengan ijazah SMA-nya, kalau masuk ke kantor atau toko dia tidak bisa karena menurutnya dia bosan hidup disiplin dan seakan terkekang dengan aturan. Pada waktu itu ada tetangganya yang mengajak untuk bekerja, membantu usaha tetangganya dalam jasa pelapisan jok motor dan mobil. Teman saya yang kala itu masih menganggur akhirnya mengikuti tetangganya dengan modal nekad, karena dia tak memiliki ketrampilan sama sekali dalam bidang itu.

Di awal kerjanya, teman saya hanya digaji dengan bayaran yang tak seberapa, dia tetap bertahan karena ilmu. Yah inilah yang terkadang membuat orang kuat, ada udang di balik batu. Dari tempat kerja itulah teman saya bisa menguasai berbagai cara melapisi jok motor maupun jok mobil, keahlian yang dia dapat sambil bekerja itu sangat bermanfaat dalam hidupnya.

Setelah beberapa tahun bekerja pada tetangganya, akhirnya teman saya memilih keluar karena dia ingin membuka usahanya sendiri. Bermodal uang tabungan dari hasil kerja, ditambah dengan uang pinjaman dari orang tua, teman saya menyewa sebuah tempat di pinggir jalan, sebuah kios kecil dengan harga sewa 6 juta. Lalu dia membeli perlatan dan perlengkapan untuk usahanya itu, ada mesin jahit, mesin potong, berbagai macam kulit jok, dan lain sebagainya. Setelah perlengkapan selesai dan usahanya sudah siap, teman saya lalu mulai menjalankan usahanya, sepi memang kala awal membuka usaha, namun dia terus bersabar dan berjuang.

Setelah beberapa lama berjuang dalam usahanya itu, akhirnya dia mulai mendapatkan hasil jeri payahnya, banyak pelanggan yang puas dengan hasil kerjanya dan akhirnya menjadi pelanggan setia, mereka juga membawakan pelanggan lain untuk teman saya. Terkadang saya mendapati teman saya masih lembur bahkan hingga tengah malam di kiosnya, karena saking banyaknya pesanan dari para pelanggan. Karena cukup keteteran akhirnya teman saya mempekerjakan beberapa tetangganya di tempat usahanya itu, kini usahanya cukup berkembang, bahkan tak jarang dia tidak bisa membuka kios karena sibuk menangani pesanan pelanggan.

 
sumber gambar : rajajokmotor.blogspot.com

Terkadang kita sibuk mencari usaha yang tepat untuk kita, namun kita tak pernah mendapatkan usaha yang tepat, kenapa? Karena kita memaksakan diri kita untuk mempercayai bahwa kita tidak mampu. Lihat teman saya ini, dia tak punya keahlian dalam melapisi jok, namun dengan tekad dan kerja keras, dia mau berkorban dulu bekerja pada tetangganya dengan gaji yang kecil, dia ingin mempelajari teknik melapisi jok yang baik dan benar, dan hasilnya kini dia bisa memiliki usaha sendiri. Lalu bagaimana dengan anda? Sudahkah menemukan usaha yang tepat?!

Dua Usaha yang Sama, Berdampingan, Namun Beda Rejekinya

Beberapa waktu yang lalu saya sedang jalan-jalan di kota, pengin nyari makanan apa gitu yang aneh tapi enak. Sampailah saya di sebuah rumah makan yang menyediakan menu gulai kambing, tongseng, dan sate, pokoknya segala jenis olahan dari daging kambing. Dari luar terlihat parkiran yang sudah hampir penuh, saya lihat banyak pegawai sibuka menyiapkan masakan, ada yang bakar sate, masak gulai, melayani pelanggan, dan ada juga yang berdiri di meja kasir melayani pembayaran. Karena saking ramainya, saya sengaja memesan gulai kambing untuk dibungkus saja (males ah makan di tempat yang super ramai), pelayannya ramah, murah senyum, dan tak segan menanyakan hal yang sederhana, cekatan dan terlihat profesional. Setelah mendapat pesanan, saya melanjutkan perjalanan untuk pulang, namun baru beberapa meter dari parkiran rumah makan itu, terlihat ada satu lagi rumah makan yang menyediakan menu yang sama, namun terlihat sangat sepi, bahkan tidak ada motor atau mobil yang terparkir di depannya.

Karena saya merasakan enaknya gulai itu, beberapa kali saya sering mampir ke RM itu, ramai, sibuk, namun pelayanan mereka cepat, gak liat yang bawa mobil, motor, atau jalan kaki, semua dilayani dengan baik dan adil. Nah suatu ketika pernah saya datang ke RM itu, saat itu benar-benar edan, pelanggan yang datang tumpah ruah, parkiran sampai numpang di depan toko sebelahnya, saya lihat kursi di dalamnya sudah penuh, saya yang berniat makan di situ akhirnya mengurungkan niat, males juga kalau antrinya lama. Akhirnya saya ingat RM sebelah yang juga menjual menu yang sama, iseng juga saya mau nyobain di sana. Pas saya masuk, eh gak ada orangnya, terlihat sangat sepi (kontras banget sama yang tadi), saya panggil-panggil dulu baru deh tuh penjual keluar, dengan muka gak bersahabat menanyakan jutek mau pesan apa, ya elah nih yang jual jutek gini pantesan sepi. Saya memesan sate dan gulai di RM itu, pelayanannya sangat-sangat lama, kayaknya kalau dibandingin sama yang sebelah jauh banget, harganya juga lebih mahal, dan seperti yang tadi saya singgung, pelayannya jutek, hanya satu orang saja yang melayani, tak terlihat orang lain yang membantu. Pas saya cicipi, buset rasanya hambar banget, kayak makanan basi gitu, sebenarnya udah mau pergi tapi sayang juga udah dibayar, makanan udah dipesan ntar mubadzir, akhirnya saya terpaksa habiskan walaupun mulut menolak memakannya. Setelah selesai, saya beranjak pergi, dan sang penjual seakan tak bisa tersenyum, dia cuek melihat saya pergi tanpa memberikan senyuman atau ucapan basa-basi, buset dah.

Dari 2 tempat usaha tersebut, saya sempat berfikir kenapa bisa beda, padahal sama barang yang dijual, tempatnya berdekatan, namun yang satu ramai yang satu sepi. Dari pengalaman membeli di sana, ada beberapa hal yang saya simpulkan dari usaha mereka,

  • RM yang ramai memiliki pegawai yang banyak yang siap melayani pelanggan dengan sigap, dari pegawai yang banyak itu, tentu Allah Swt juga memberikan rejeki yang lebih kepada pemilik RM itu sebagai perantara untuk rejeki para karyawannya, wajar lah jika usaha itu ramai. Memang kan sifat usaha itu sebagai perantara untuk orang lain, jadi semakin banyak yang terlibat, maka semakin banyak juga rejekinya. Sedang RM yang sepi, pelayannya hanya satu orang ketus (mungkin malah pemiliknya), mungkin hal itu juga yang membuat RM itu sepi, Allah maha adil kok, mungkin rejekinya udah cukup untuk satu orang itu saja.
  • Pelayanan dari RM yang ramai semakin baik, karena semakin banyak pelayan maka pelanggan semakin cepat ditangani pesanannya, mereka siap dan profesional, hal itu tentu membuat pelanggan merasa puas dengan kinerja mereka. sedang RM yang sepi, pelayannya cuma satu orang, yah mungkin kalau yang datang satu dua orang masih bisa cepat, nah kalau tiba-tiba ada pelanggan banyak yang mampir, gak kesleo itu tangan?
  • Rasa masakan adalah hal utama dari bisnis di dunia kuliner, sebagus apapun tempatnya, kalau makanannya gak enak, tentu akan kalah dengan yang lebih enak walau tempatnya sederhana. RM yang ramai punya menu yang banyak, rasa masakannya terjaga, lezat, dan saya lihat bersih, sedangkan RM yang sepi di sebelahnya, menunya dikit, rasanya udah gak usah dibahas lagi, banyak nyamuk, dan keadaan sepi itu ditambah dengan banyak lalat yang berterbangan kadang transit di piring dan gelas, maklum kalau sepi.
Yah mungkin perbedaan itulah yang bisa saya simpulkan, rejeki memang sudah ditentukan oleh Allah Swt, gak akan tertukar dan gak akan direbut orang lain, tinggal bagaimana berusaha untuk mendapatkan rejeki yang sudah dijanjikan Allah Swt, usaha, kerja keras, berdo'a, dan tentu saja tawakal adalah santapan kita jika mencari cara mendapatkan rejeki, namun pertanyaannya adalah, sudah dijalankan belum? Apa usahanya sudah maksimal? Apa kerjanya udah keras? Apa gak lupa berdo'a? Apa sudah tawakal? Semua harus berjalan bersama, dan semua ada tahapannya.

 
sumber gambar : tripadvisor.co.id

Kalau saat ini usahamu sepi, sedang sebelahmu yang jualannya sama malah ramai, jangan negatif thinking dengan memfitnah mereka memakai dukun, introspeksi diri aja dulu, pasti ada yang salah denganmu, barangkali kamu lupa mandi kalau mau berangkat jualan, jadi bau tuh badan, pelanggan yang udah cakep gak mau deket-deket sama kamu xixixixi...

Pantaskah Para Buruh Berdemo Minta Kenaikan Gaji?

Sebelumnya saya meminta maaf jika dalam artikel ini ada yang tersinggung, namun ini adalah pertanyaan dari sudut pandang saya sebagai seorang pedagang, mari kita menghargai pendapat orang lain. Ok, kembali ke topik, apakah pantas jika para buruh meminta kenaikan gaji?

Berpa gaji para buruh saat ini? Saya gak tahu pasti nominalnya, namun menurut saya penghasilan bulanan para buruh ditambah dengan lemburan dari pabrik bisa mencapai 5 juta bahkan lebih (ini dari pengakuan teman saya sendiri). Dengan penghasilan seperti itu, tentu saja paling tidak para buruh memiliki kehidupan yag sangat-sangat layak, katakanlah minimal mereka punya sepeda motor keluaran terbaru dengan harga belasan bahkan puluhan juta, ada juga yang punya mobil, terus kehidupan mereka saya jamin mewah, kenapa? Makanan mereka gak mungkin lah nasi sayur aja tiap hari (bener gak?), di kontrakkan atau mungkin rumahnya punya TV bagus, perabotan bagus, HP-nya yang baru, PS, laptop, dan barang lain yang tentunya menurut saya sudah mewah. Lalu apa yang masih kurang?

Setiap tahun (gak juga dink, kadang dalam satu tahun bisa beberapa kali) para buruh ini berdemo untuk meminta kenaikan gaji, terkadang ada juga yang bertindak anarkis, merusak, menghina pemerintah, dan lain sebagainya yang disiarkan langsung oleh media. Mereka meminta kenaikan gaji yang lumayan besar, pernah saya lihat berita ketika mereka minta kenaikan gaji hingga 50% wow. Mereka meminta kenaikan gaji dengan dalih bahwa kehidupa mereka belum makmur, gaji mereka belum cukup, dan mereka belum merasakan kesejahteraan sebagai pekerja. Ok itu adalah hak masing-masing orang dengan argumennya.

Andaikata tiap kali para buruh minta kenaikan gaji, lalu pemerintah memberikannya, maka apa yang akan terjadi? Tahun depan mereka akan minta naik gaji lagi, pastinya! Lalu harga barang pokok akan ikutan naik, dan banyak pabrik yang gulung tikar karena tidak mampu membayar gaji karyawannya yang selangit. Akhirnya lapangan kerja semakin sedikit, lalu para lulusan SMK pada kemana? Kalau gak ada lowongan kerja karena banyak pabrik pada tutup, yang belum kerja mau gimana?

Sedikit cerita aja sih, banyak loh yang gak seberuntung kayak para buruh, yang kerja di daerah contohnya, gajinya di bawah 1juta, udah harus menafkahi anak istrinya (nyata!), ada juga guru honorer yang menerima gaji hanya 300ribu, para pedagang yang kadang laku kadang enggak (curhat), dan para petani yang gak panen karena tanamannya rusak. Kalau nasib yang kayak gini harus ngadu kemana? Demo kemana? Apa pemerintah gak ngurusin? Yah saya yang merasakannya sendiri, hanya Tuhan-lah tempat kami mengadu (lebay). Boro-boro demo ke pemerintah, kalau kayak kita mah, udah bisa jalan aja masih untung, udah bisa makan kenyang aja udah bersyukur, boro-boro mikirin motor baru, gadjet baru, makan di luar, kalau bisa beli bensin eceran aja udah seneng.

Gak semua orang punya nasib sebaik kalian wahai para karyawan pabrik, banyak di sini sarjana yang masih nganggur, yang kerjanya di jalanan (itu ijazah buat apa yah?), kalian harusnya bersyukur! Gaji kalian itu sudah sangat besar, yang kecil itu rasa bersyukur kalian.

 
sumber gambar : Smeaker.com

Semoga kalian para buruh yang membaca tulisan ini bisa memaklumi, mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak mengenakkan hati, sekali lagi saya hanya menuliskan pendapat saya dari sisi saya pribadi.

Kita Harus Belajar Banyak dari Konsep Iklan ini

Apakah anda punya televisi di rumah? (tentu punya!) apakah anda pernah melihat iklan r*kok? (tentu pernah!) Apa yang bisa anda pelajari dari iklan itu? Apakah anda hanya mempelajari bagaimana sang model berkata "ku beri kau satu permintaan", "cowok tau kapan waktunya bohong", atau mungkin anda hanya mengingat gambaran petualangan di alam bebas, video yang selalu berhubungan dengan warna hitam, atau mungkin anda melihat lingkaran yang berubah jadi robot? Yah itu semua tentunya anda tahu, anda menontonnya, dan tanpa anda sadari anda mengenal produk yang ditawarkannya, bahkan untuk anda yang bukanlah seorang perokok. Padahal hampir semua iklan itu tak ada yang pernah menayangkan adegan seorang yang sedang merokok, ataupun bentuk rokok yang jelas di iklannya, lalu kenapa kita bisa tahu itu adalah iklan rokok?!

Mari belajar bagaimana para produsen itu mempromosikan produknya dengan sangat cepat, tak perlu menunggu waktu lama untuk bisa memasarkan produknya dan langsung terkenal. Ketika produsen rokok mengeluarkan produk barunya, mereka akan mempromosikannya di hampir semua media yang ada, entah itu TV, radio, internet, koran, majalah, dan media lainnya. Lalu mereka akan menjadi sponsor dari berbagai acara, mulai dari perhelatan sepak bola atau olahraga lain, acara musik, acara keagamaan, bahkan acara sosial lainnya. Mereka akan mengontrak para SPG cantik yang berdandan sangat woww untuk sekedar berdiri di stand yang mereka buat, menawarkan produknya, bahkan terkadang para SPG itu berkeliling ke rumah-rumah warga untuk menawarkan produknya. Dan yang pasti hampir semua media promosi yang mereka gunakan tidak selalu berhubungan dengan produk yang mereka tawarkan, biaya promosi mereka sangatlah besar, dan untuk promosi saja mereka bisa melakukannya dengan penuh kerja keras melibatkan banyak pihak, lalu bagaimana mereka mendapatkan keuntungan dengan promosi yang sangat wow itu?

Saya pernah mendapatkan pengakuan dari salah satu EO, katanya para produsen mau mengeluarkan biaya yang sangat banyak hanya untuk promosi saja, malah terkadang banyak produknya yang dibagikan cuma-cuma hanya untuk mengenalkan kepada para warga, namun dibalik itu semua, mereka akan segera mendapatkan keuntungan yang sangat berlimpah karena produknya dikenal oleh masyarakat. Kita tahu sendiri bahan-bahan rokok adalah bahan yang membuat kita kecanduan (saya perokok sih jadi tahu hehehe), nah ketika saya mencoba salah satu produknya, lalu saya menyukainya, maka nantinya saya akan ke warung untuk mencari produk itu, saya akan membelinya setiap hari dan saya akan menawarkan kepada teman yang saya temui dan terus berlanjut seperti itu sehingga produk itu akhirnya sangat terkenal dan menjadi pilihan oleh semua pecandu. Konsep sederhanya hanyalah mengenalkan produknya, dan mereka yang mencoba akan ketagihan, dan keuntungan akan datang dengan sendirinya.

Saya sendiri sudah mencoba konsep ini saat mempromosikan dagangan saya di media BBM, saya jarang sekali memasang DP atau PM dari produk saya, bahkan bisa dibilang kebanyakan DP dan PM saya malah tentang diri saya pribadi, namun entah kenapa para kontak BBM malah menanyakan produk saya, dan terkadang ada yang sangat penasaran dengan apa yang saya jual, padahal saya belum mempromosikannya secara langsung, mereka percaya kepada saya dan mereka mau mengeluarkan uangnya untuk membeli produk dari saya.

Kita bisa mencoba konsep promosi seperti di atas, misalkan anda jualan baju, cobalah anda promosikan baju itu secara tidak langsung, jangan to the point dengan menawarkan produk anda, hal itu sudah sangat mainstream dan diketahui oleh umum. Buatlah konsep yang menarik, buat diri anda terkenal dan diperhatikan oleh orang lain, lalu sedikit demi sedikit barulah anda memasukkan produk anda, tawarkan secara halus. Yah seperti itulah cara promosinya, mungkin memang agak sulit, namun cara ini sudah teruji, perusahaan besar sudah membuktikannya bahwa promosi secara tidak langsung sangat bermanfaat, dan lebih menguntungkan.

 
sumber gambar : 1cak.com

Buatlah diri kita unik, buatlah diri kita menarik, buatlah pelanggan menyukai promosi kita, biarkan mereka kepo dengan produk yang kita tawarkan, mereka sudah terlalu lama sendiri melihat iklan yang itu-itu saja, saatnya kita beri mereka iklan yang segar, lucu, menarik, dan membuat mereka senang melihat iklan kita ini.

Bisakah Penjual Cilok Menjadi Pengusaha Sukses?

Tahukah anda dengan jajanan cilok? Jajanan yang berbahan dasar dari tepung, dijual dengan harga kisaran 1ribu per biji? Dengan sistem jualan yang keliling jalan atau menunggu di tempat ramai, menjual jajanan dengan harga murah, bisakah mereka sukses?! Simak cerita di bawah ini.

Seorang penjual cilok keliling sudah 2 tahun menjalankan usahanya, kegiatan yang dilakukannya adalah membuat adonan di pagi hari, lalu berangkat untuk menjajakan dagangannya di siang hari, ketika dagangannya habis di sore hari, dia akan pulang ke rumah, menghitung hasil jualannya, lalu berangkat ke toko langgananan untuk membeli bahan-bahan membuat cilok, dan besoknya kegiatan ini berulang lagi, setiap hari, selalu begitu saja kegiatannya. Setelah lama berkutat dalam usaha ini, sang penjual merasa hidupnya tak kunjung berubah, keuntungan dari jualannya hanya cukup untuk biaya hidup sehari-hari saja.

Sejenak dia merenungi nasibnya, hidupnya datar, malah terkadang menurun ketika jualannya sepi, kerugian dari cilok yang tidak laku harus dia tanggung, belum lagi kebutuhan hidup yang terus menumpuk. Sempat terfikir untuk menghentikan usahanya itu dan beralih menjadi seorang pekerja, namun dia bingung mau kerja apa lagi, keahliannya hanya membuat cilok saja. Namun Allah bersama hambanya yang mau berubah, malam harinya sang penjual cilok sholat tahajud, berdo'a, meminta petunjuk dari Allah agar hidupnya bisa berubah, besoknya sebelum berangkat jualan, dia menyedekahkan hartanya untuk kaum fakir miskin di sekitar tempat tinggalnya. Saat sedang jualan, dia iseng buka internet, dan tak sengaja dia membaca informasi tentang sistem bisnis yang baik, dia bersemangat dan ingin segera mencobanya.

Setelah membaca informasi dari internet, sang penjual memilih untuk tidak jualan selama 1 minggu, dia mau mempersiapkan sistem bisnisnya. Dia membeli 3 gerobak yang sama persis dengannya, lalu menambah produksi ciloknya, merekrut tetangganya yang nganggur untuk jualan cilok seperti dirinya. Darimana modalnya? Sang penjual cilok bekerjasama dengan tetangganya yang cukup kaya, dia meminta pinjaman sebesar 10juta dengan janji akan melunasinya secara kridit per bulan, ditambah dengan uang bagi hasil dari usahanya. 3 armada gerobak cilok sudah siap, 3 karyawan yang akan menjual ciloknya sudah siap, lalu setelah 1 minggu libur, mereka kemudian berangkat untuk menjual cilok, berkeliling di sekitaran tempat tinggalnya.

Dalam waktu satu bulan belum ada hasil yang bisa terlihat dari sitem bisnisnya itu, namun dia terus berusaha, hingga akhirnya di bulan ke 2 dia sudah mulai mendapatkan hasilnya. Keuntungan yang dia dapatkan bertambah, dengan 3 orang karyawannya, dia mampu mendapatkan keuntungan 3x lipat jika dibandingkan saat dia jualan sendirian dulu. Sambil melunasi hutangnya dan membayarkan hasil keuntungannya, sang penjual cilok semakin sibuk dengan usahanya, kini dia malah tidak bisa berangkat jualan karena di rumah dia kerepotan membuat adonan cilok yang semakin banyak.

Semakin lama usahanya terus berkembang, armadanya ditambah lagi menjadi 10 gerobak, begitu pula dengan karyawannya yang menjajakan cilok, dia juga menambah orang lain yang membantunya menyiapkan dagangan di rumahnya. Hutangnya lunas beserta uang bagi hasilnya, sang pemberi pinjaman bukannya selsai, dia malah menanamkan modalnya untuk penjual cilok ini, dana 30 juta diberikan untuk modal, dengan keuntungan yang nantinya akan dibagi rata.

Setelah sekian lama, akhirnya sang penjual cilok kini tak perlu bekerja keras lagi, dia sudah memiliki karyawan yang membantunya membuat cilok, sudah ada yang menjualkan barang dagangannya, dan dia hanya mengurusi keuangan dan hal-hal penting lainnya yang berhubungan dengan bisnisnya itu. Setelah sekian lama dikenal, akhirnya ada pengusaha makanan yang membeli namanya (franchise), dan dia bukan lagi penjual cilok keliling karena usahanya kini sudah menjamur di berbagai daerah, dia sukses dan dia masih tetap menjadi penjual cilok, namun kini dengan omset puluhan bahkan ratusan juta.

 
sumber gambar : cendrawasihpos.com

Dari cerita di atas, kita bisa mengambil pelajaran, ketika kita menjalankan usaha dan belum sukses, jangan buru-buru menyalahkan jenis usahanya, namun coba pelajari sistem usahanya, apakah sudah benar? Apakah berkembang? Atau kita bukan seorang pengusaha, melainkan karyawan dari diri kita sendiri yang tidak tahu sistem bisnis. Semua orang bisa sukses dengan usahanya (apapun itu asalkan halal), yang harus diingat adalah perkembangan usahanya, karena seorang usaha adalah orang yang terus belajar dan bernovasi, pengusaha memikirkan keuntungan jangka panjang, bukannya hasil bulanan atau bahkan harian. Berkembanglah!