Pantaskah Para Buruh Berdemo Minta Kenaikan Gaji?

Sebelumnya saya meminta maaf jika dalam artikel ini ada yang tersinggung, namun ini adalah pertanyaan dari sudut pandang saya sebagai seorang pedagang, mari kita menghargai pendapat orang lain. Ok, kembali ke topik, apakah pantas jika para buruh meminta kenaikan gaji?

Berpa gaji para buruh saat ini? Saya gak tahu pasti nominalnya, namun menurut saya penghasilan bulanan para buruh ditambah dengan lemburan dari pabrik bisa mencapai 5 juta bahkan lebih (ini dari pengakuan teman saya sendiri). Dengan penghasilan seperti itu, tentu saja paling tidak para buruh memiliki kehidupan yag sangat-sangat layak, katakanlah minimal mereka punya sepeda motor keluaran terbaru dengan harga belasan bahkan puluhan juta, ada juga yang punya mobil, terus kehidupan mereka saya jamin mewah, kenapa? Makanan mereka gak mungkin lah nasi sayur aja tiap hari (bener gak?), di kontrakkan atau mungkin rumahnya punya TV bagus, perabotan bagus, HP-nya yang baru, PS, laptop, dan barang lain yang tentunya menurut saya sudah mewah. Lalu apa yang masih kurang?

Setiap tahun (gak juga dink, kadang dalam satu tahun bisa beberapa kali) para buruh ini berdemo untuk meminta kenaikan gaji, terkadang ada juga yang bertindak anarkis, merusak, menghina pemerintah, dan lain sebagainya yang disiarkan langsung oleh media. Mereka meminta kenaikan gaji yang lumayan besar, pernah saya lihat berita ketika mereka minta kenaikan gaji hingga 50% wow. Mereka meminta kenaikan gaji dengan dalih bahwa kehidupa mereka belum makmur, gaji mereka belum cukup, dan mereka belum merasakan kesejahteraan sebagai pekerja. Ok itu adalah hak masing-masing orang dengan argumennya.

Andaikata tiap kali para buruh minta kenaikan gaji, lalu pemerintah memberikannya, maka apa yang akan terjadi? Tahun depan mereka akan minta naik gaji lagi, pastinya! Lalu harga barang pokok akan ikutan naik, dan banyak pabrik yang gulung tikar karena tidak mampu membayar gaji karyawannya yang selangit. Akhirnya lapangan kerja semakin sedikit, lalu para lulusan SMK pada kemana? Kalau gak ada lowongan kerja karena banyak pabrik pada tutup, yang belum kerja mau gimana?

Sedikit cerita aja sih, banyak loh yang gak seberuntung kayak para buruh, yang kerja di daerah contohnya, gajinya di bawah 1juta, udah harus menafkahi anak istrinya (nyata!), ada juga guru honorer yang menerima gaji hanya 300ribu, para pedagang yang kadang laku kadang enggak (curhat), dan para petani yang gak panen karena tanamannya rusak. Kalau nasib yang kayak gini harus ngadu kemana? Demo kemana? Apa pemerintah gak ngurusin? Yah saya yang merasakannya sendiri, hanya Tuhan-lah tempat kami mengadu (lebay). Boro-boro demo ke pemerintah, kalau kayak kita mah, udah bisa jalan aja masih untung, udah bisa makan kenyang aja udah bersyukur, boro-boro mikirin motor baru, gadjet baru, makan di luar, kalau bisa beli bensin eceran aja udah seneng.

Gak semua orang punya nasib sebaik kalian wahai para karyawan pabrik, banyak di sini sarjana yang masih nganggur, yang kerjanya di jalanan (itu ijazah buat apa yah?), kalian harusnya bersyukur! Gaji kalian itu sudah sangat besar, yang kecil itu rasa bersyukur kalian.

 
sumber gambar : Smeaker.com

Semoga kalian para buruh yang membaca tulisan ini bisa memaklumi, mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak mengenakkan hati, sekali lagi saya hanya menuliskan pendapat saya dari sisi saya pribadi.
Previous
Next Post »