Gengsi akan Menghambat Rejeki Kita

Bayangkan suatu ketika anda sedang dalam keadaan bokek dan membutuhkan uang untuk bertahan hidup, lalu datang teman anda dan menawarkan pekerjaan untuk anda, namun anda menolaknya karena pekerjaan tersebut adalah pekerjaan yang membutuhkan keberanian yang besar, misalnya saja dagang keliling, dagang di pinggir jalan, atau dagang di tempat ramai lainnya. Anda merasa gengsi untuk menerima pekerjaan tersebut, karena anda merasa anda itu spesial dan pantas mendapatkan yang lebih baik dari tawaran pekerjaan tersebut. Sebenarnya anda sudah kehilangan salah satu pintu rejeki pada saat itu karena menolak tawaran pekerjaan tersebut.

GENGSI, adalah sebuah sisi negatif yang ada pada diri manusia, mengakibatkan banyak sekali kerugian karenanya. Sebenarnya gengsi bisa kita kendalikan jika kita mau belajar, namun karena keadaan dan karena tidak ingin malau, biasanya kita akan lebih mengutamakan gengsi daripada kenyataan yang sebenarnya, yah sudah saya contohkan di atas, walaupun kita membutuhkan uang, namun karena pekerjaan yang tersedia tidak bergengsi maka akhirnya lanjut lagi keadaan bokek-nya.

Saya sendiri memiliki gengsi, salah satunya dalam hal minuman kesukaan, yaitu kopi. Jika saya harus memilih maka saya akan membeli kopi hitam yang pekat, walaupun harganya lumayan mahal, namun ketika keadaaan sedang tidak mendukung maka mau tidak mau saya hanya akan membeli kopi yang harganya Rp 1.000, 00 saja, jadi intinya gunakanlah gengsi dengan menyadari keadaan kita, jangan berperang dengan gengsi tanpa senjata, yang ada malah nanti rugi dan malu sendiri.
Banyak sekali orang yang kehilangan rejekinya hanya gara-gara mengutamakan gengsi yang sebenarnya tidak berguna, hanya karena ingin dipandang keren oleh orang di sekitarnya akhirnya dengan segala macam cara kita mengutamakan gengsi, tapi di dalamnya 0 besar. So, belajarlah menjadi orang cerdas yang bisa menempatkan situasi, kalau emang gak mampu ya terima kenyataan saja dulu, kalau memang adanya kerjaan yang kurang bergengsi, lebih baik ambil dulu, daripada nganggur, berguna juga tidak!
Previous
Next Post »