Mengamati Kesalahan dalam Bisnis Kuliner Tetangga

Bisnis kuliner memang banyak sekali diminati oleh kalangan pemula maupun mereka yang sudah lama berkecimpung dalam dunia usaha ini, menurut beberapa orang yang saya temui, bisnis ini adalah bisnis yang diharapkan dengan cepat akan memutarkan uang kita karena dalam pemikiran mereka, semua orang butuh makan setiap hari, maka mau tidak mau mereka harus membelinya, jadi bagi orang-orang yang saya temui mereka mengatakan bahwa bisnis kuliner adalah bisnis yang menjanjikan.

Namun saya juga memiliki cerita dari tetangga yang membuka usaha di bidang kuliner, awalnya dia memiliki usaha kuliner dengan menjual siomay, batagor, jus, dan minuman segar lainnya. Saat itu memang usahanya kurang begitu ramai, mungkin karena makanan yang dijualnya bukan makanan pokok. Namun saya rasa masakannya lumayan enak juga, apalag siomay yang dia jual, rasanya pas dengan bumbu yang dipakainya. Nah belum lama ini, dia mengembangkan usahanya dengan manambah produk jualannya, yaitu menambah mie ayam dan bakso. Awalnya dia belajar kepada seorang koki profesional, lalu koki tersebut dikontrak sebagai karyawannya untuk memasak dan menghidangkan bakso dan mi ayam, namun tidak beberapa lam kemudian koki tersebut keluar dan membuka usahanya sendiri, yang akhirnya menyebabkan tetangga saya menjadi kesulitan menjalankan usahanya, karena memang dia kurang begitu mahir dalam memasak bakso dan mie ayam, sedangkan usaha siomay dan batagornya malah sudah berhenti.
Hingga kini, hasil masakan bakso dan mie ayam yang dijajakannya tidak begitu enak, dan banyak pelanggan yang komplen kepadanya, namun bagaimana lagi karena sudah terlanjur buka dan ditinggalkan sang koki, jadi sedikit demi sedikit dia terus berjualan walaupun banyak pelanggan yang kecewa dengan rasa masakannya.

Dalam bisnis kuliner, mau tidak mau hal utama yang harus diperhatikan adalah rasa, jika kita memiliki rasa makanan yang enak, maka pelanggan mau membayarnya dengan berapapun harga yang ditawarkan, namun jika rasa masakan kurang begitu enak, walaupun dengan harga yang murah sekalipun akan tetap membuat pelanggan enggan datang ke tempat kita. Jika mau menyewa koki untuk memasak, maka resiko yang dihadapi adalah sang koki yang menjadi bosnya, jadi kebalik gitu gara-gara sang empunya gak bisa mengaturnya.
Bagi anda yang akan membuka bisnis kuliner, semoga anda bisa mendapatkan pelajaran dari cerita tetangga saya di atas, sehingga anda tidak mengalami hal yang sama dengannya.
Previous
Next Post »